PERGAULAN
BEBAS
PERGAULAN
BEBAS
Pendahuluan
Sekarang
ini zaman globalisasi, remaja harus diselamatkan dari globalisasi. Karena
globalisasi ini ibaratnya kebebasan dari segala aspek. Sehingga banyak
kebudayaan-kebudayaan yang asing yang masuk, sementara tidak cocok dengan
kebudayaan kita. Sebagai contoh kebudayaan free sex itu tidak cocok dengan
kebudayaan kita. Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat
yang mengkuatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak
jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling
berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah
mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan
salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja
kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar.
Generasi
muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu
meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam
mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat
yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang pentingnya
memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain;
minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain, yang
dapat menyebabkan terjangkitnya suatu penyakit, misalnya HIV/AIDS.
A. Pengertian Pergaulan Bebas
Kita
tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku
menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma
ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di
lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya
rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga,
kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas
membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan
bangsa.
Sedangkan
remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan
sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai
dengan 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai
kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.
Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering
dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan
yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak
menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Pengertian
pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan
pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja
yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak
hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya
ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita,
sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan
pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus
berlangsung selamanya.
B. Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas
Remaja Indonesia
Berdasarkan
penelitian di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30 persen
remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Celakanya, perilaku seks bebas
tersebut berlanjut hingga menginjak ke jenjang perkawinan. Ancaman pola hidup
seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya
berkembang semakin serius. Pakar seks juga specialis Obstetri dan Ginekologi
Dr. Boyke Dian Nugraha di Jakarta mengungkapkan, dari tahun ke tahun data
remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat. Dari sekitar lima
persen pada tahun 1980-an, menjadi dua puluh persen pada tahun 2000. Kisaran
angka tersebut, kata Boyke, dikumpulkan dari berbagai penelitian di beberapa
kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Palu dan Banjarmasin.
Bahkan di pulau Palu, Sulawesi Tenggara, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja
yang pernah melakukan hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen.
Kelompok
remaja yang masuk ke dalam penelitian tersebut rata-rata berusia 17-21 tahun,
dan umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang
duduk di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tingginya angka hubungan seks
pranikah di kalangan remaja erat kaitannya dengan meningkatnya jumlah aborsi
saat ini, serta kurangnya pengetahuan remaja akan reproduksi sehat. Jumlah
aborsi saat ini tercatat sekitar 2,3 juta, dan 15-20 persen diantaranya
dilakukan remaja. Hal ini pula yang menjadikan tingginya angka kematian ibu di
Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai negara yang angka kematian ibunya
tertinggi di seluruh Asia Tenggara.
Dari
sisi kesehatan, perilaku seks bebas bisa menimbulkan berbagai gangguan.
Diantaranya, terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Selain tentunya
kecenderungan untuk aborsi, juga menjadi salah satu penyebab munculnya
anak-anak yang tidak diinginkan.
Keadaan
ini juga bisa dijadikan bahan pertanyaan tentang kualitas anak tersebut,
apabila ibunya sudah tidak menghendaki. Seks pranikah, lanjut Boyke juga bisa
meningkatkan resiko kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan
sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat
hingga lima kali lipat. Sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak
tergoda pola hidup seks bebas, kalau terus-menerus mengalami godaan dan dalam
kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu saat akan tergoda pula untuk
melakukannya. Godaan semacam itu terasa lebih berat lagi bagi remaja yang memang
benteng mental dan keagamaannya tidak begitu kuat. Saat ini untuk menekankan
jumlah pelaku seks bebas-terutama di kalangan remaja-bukan hanya membentengi
diri mereka dengan unsur agama yang kuat, juga dibentengi dengan pendampingan
orang tua dan selektivitas dalam memilih teman-teman. Karena ada kecenderungan
remaja lebih terbuka kepada teman dekatnya ketimbang dengan orang tua sendiri.
Selain itu, sudah saatnya di kalangan remaja diberikan suatu bekal pendidikan
kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan seks secara
vulgar.
Pendidikan
Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan
tentang organ reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, seperti
penyakit menular seksual dan sebagainya. Dengan demikian, anak-anak remaja ini
bisa terhindar dari percobaan melakukan seks bebas. Dalam keterpurukan dunia
remaja saat ini, anehnya banyak orang tua yang cuek bebek saja terhadap
perkembangan anak-anaknya. Kini tak sedikit orang tua dengan alasan sibuk
karena termasuk tipe jarum super” alias jarang di rumah suka pergi; lebih
senang menitipkan anaknya di babby sitter. Udah gedean dikit di sekolahin di
sekolah yang mahal tapi miskin nilai-nilai agama. Acara televisi begitu
berjibun dengan tayangan yang bikin ‘gerah’, Video klip lagu dangdut saja, saat
ini makin berani pamer aurat dan adegan-adegan yang bikin deg-degan jantung
para lelaki. Belum lagi tayangan film yang bikin otak remaja teracuni dengan
pesan sesatnya. Ditambah lagi, maraknya tabloid dan majalah yang memajang
gambar sekwilda”, alias sekitar wilayah dada; dan gambar bupati”, alias buka
paha tinggi-tinggi. Konyolnya, pendidikan agama di sekolah-sekolah ternyata
tidak menggugah kesadaran remaja untuk kritis dan inovatif.
Ada
banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin
berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan
hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi remaja. Hal
tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali, seperti pergaulan bebas
& penggunaan narkoba yang berujung kepada penyakit seperti HIV & AIDS
ataupun kematian. Berikut ini di antara penyebab maraknya pergaulan bebas di
Indonesia:
1.
Sikap mental yang tidak sehat
Sikap mental yang tidak sehat
membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya
merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena
daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan
penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya
dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh,
menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa
dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka
merasa tidak nyaman dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian
dari hal tersebut adalah hal berdampak negatif, contohnya dengan adanya
pergaulan bebas.
2.
Pelampiasan rasa kecewa
Yaitu ketika seorang remaja
mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya terhadap orang tua yang bersifat
otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus
menerus(baik dari segi prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun
dikarenakan peraturan yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang
memberikan masalah dalam sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil
dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di
sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam lingkungan
hidupnya.
3.
Kegagalan remaja menyerap norma
Hal ini disebabkan karena
norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya adalah
westernisasi.
C. Ciri-Ciri Pergaulan Bebas
1. Penghamburan
harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya
2. Upaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk
dari jalan yang haram dan keji
3. Menimbulkan perilaku
munafik dalam masyarakat
4. Rasa ingin tahu yang
besar
5. Rasa ingin mencoba
dan merasakan
6. Terjadi
perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab
yang dihadapi.
7. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan,
rasa malas, perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan
diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal.
8. Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi
dewasa dan berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang
anak dalam keluarganya.
9. Banyak mengalami
tekanan mental dan emosi.
10. Terjerat dalam pesta
hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.
D.
Dampak Dari Pergaulan Bebas
Pergaulan
bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang sudah
menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba. Ini
identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada
HIV/AIDS, dan penyakit lainnya. Dan pastinya setelah terkena virus ini
kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi.
E.
Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas
Kita
semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME,
penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat
setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun
kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang
melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain daripada solusi di
atas masih banyak solusi lainnya. Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki Cara Pandang
Memperbaiki
cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”,
maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan
yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan
kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.
2. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup
Yaitu
perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta
pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan
sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
3. Jujur Pada Diri Sendiri
Yaitu
menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri
masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan
ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki Cara Berkomunikasi
Memperbaiki
cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan
masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak
negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di
sekeliling kita.
5. Perlunya Remaja Berpikir Untuk
Masa Depan
Jarangnya
remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan
pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam
menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu
diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja.
Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal
menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS
nantinya.
6. Menanamkan Nilai Ketimuran
Kalangan
remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya nilai-nilai
ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai
Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan
pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk meningkatkan
derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini,
harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk
terjun ke pergaulan bebas.
7. Mengurangi Menonton Televisi
Televisi
idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan informasi yang mendidik dan bisa
meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun, kenyataannya, saat ini harapan
itu sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun televisi swasta, mereka lebih
banyak menampilkan acara hiburan, maupun sinetron-sinetron yang menawarkan
nilai-nilai gaya hidup bebas, hedonis. Begitu juga beragam tayangan
infotainment yang kadang menayangkan acara perselingkuhan, sex bebas di
kalangan artis.
Dengan
demikian, kisah pergaulan bebas bukan menjadi hal yang tabu lagi. Makanya, tak
ada langkah yang lebih manjur selain mengurangi menonton televisi ini karena lambat
laun otak akan teracuni oleh nilai-nilai yang sebenarnya sangat negatif. Untuk
mendapatkan informasi, kalangan muda bisa mengalihkan perhatian dengan membaca
koran, majalah maupun buku-buku. Pekerjaan yang agak berat memang, tapi jauh
lebih produktif daripada kebanyakan menonton televisi yang tidak jelas dan
cenderung merusak akal sehat pikiran.
8. Banyak Beraktivitas Secara
Positif
Cara
ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan. Pergaulan bebas,
biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu longgar, banyak waktu
bermain, bermalam minggu. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan
waktu untuk kegiatan lewat hal-hal positif perlu terus dikembangkan. Misalnya
dengan melibatkan anak muda dalam organisasi-organisasi sosial, menekuni
hobinya dan mengembangkannya menjadi lahan bisnis yang menghasilkan, maupun
mengikuti acara-acara kreatifitas anak-anak muda. Dengan demikian, waktu
mudanya akan tercurahkan untuk hal-hal positif dan sedikit waktu untuk
memikirkan hal-hal negatif seperti pergaulan bebas tersebut.
9. Sosialisasi Bahaya Pergaulan
Bebas
Dikalangan
muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa jadi mereka tidak tahu
akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit kelamin yang mematikan.
Nah, sosialisasi hal ini. Informasi-informasi mengenai bahaya yang ditimbulkan
akibat pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan di kalangan muda. Harapannya,
mereka juga punya informasi sebagai bahan pertimbangan akal sehatnya. Jika
informasi tersebut belum didapatkan ada kemungkinan mereka akan terus melakukan
pergaulan bebas semau mereka. Tapi, kalau informasi sudah didapatkan tapi
mereka tetap nekad melakukan itu persoalan lain lagi. Sepertinya perlu
ada penanganan khusus, apalagi yang sudah terang-terangan bangga melakukan
pergaulan bebas.
10. Menegakkan Aturan Hukum
Bagi
yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa menghentikan selain adanya
perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya. Setidaknya sebagai efek
jera. Yang demikian harus dirumuskan dan dilaksanakan melalui hokum yang
berlaku di negara kita. Langkah ini sebagai benteng terakhir untuk
menyelamatkan anak-anak muda dari amoralitas karena perilaku pergaulannbebas
yang lambat laun otomatis akan merusak bangsa ini.
11. Munakahat
Munakahat
atau menikah. Cara ini efektif sekali. Kalau masih belum bisa, cara lain adalah
dengan berpuasa. Inilah yang ditawarkan oleh Islam sebagai salah satu solusi
atas pergaulan bebas.
Itulah
beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergaulan bebas
khususnya di kalangan remaja.
Selain
usaha dari diri masing-masing sebenarnya pergaulan bebas dapat dikurangi
apabila setiap orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan aktif untuk
memberikan motivasi positif dan memberikan sarana & prasarana yang
dibutuhkan remaja dalam proses keremajaannya sehingga segalanya menjadi
bermanfaat dalam kehidupan tiap remaja.
Dalam
memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh cinta,
orangtua hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar pengawasan dengan
kebebasan. Semakin muda usia anak, semakin ketat pengawasan yang diberikan
tetapi anak harus banyak diberi pengertian agar mereka tidak ketakutan dengan
orangtua yang dapat menyebabkan mereka berpacaran dengan sembunyi-sembunyi.
Apabila usia makin meningkat, orangtua dapat memberi lebih banyak kebebasan
kepada anak. Namun, tetap harus dijaga agar mereka tidak salah jalan. Menyesali
kesalahan yang telah dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat.
Penyelesaian
masalah dalam pacaran membutuhkan kerja sama orangtua dengan anak. Misalnya,
ketika orangtua tidak setuju dengan pacar pilihan si anak. Ketidaksetujuan ini
hendaknya diutarakan dengan bijaksana, jangan hanya dengan kekerasan dan
kekuasaan. Berilah pengertian sebaik-baiknya. Bila tidak berhasil, gunakanlah
pihak ketiga untuk menengahinya. Hal yang paling penting di sini adalah adanya
komunikasi dua arah antara orangtua dan anak. Orangtua hendaknya menjadi
sahabat anak. Orangtua hendaknya selalu menjalin dan menjaga komunikasi dua
arah dengan sebaik-baiknya sehingga anak tidak merasa takut menyampaikan
masalahnya kepada orangtua.
Dalam
menghadapi masalah pergaulan bebas antar jenis di masa kini, orangtua hendaknya
memberikan bimbingan pendidikan seksual secara terbuka, sabar, dan bijaksana
kepada para remaja. Remaja hendaknya diberi pengarahan tentang kematangan
seksual serta segala akibat baik dan buruk dari adanya kematangan seksual.
Orangtua hendaknya memberikan teladan dalam menekankan bimbingan serta
pelaksanaan latihan kemoralan. Dengan memiliki latihan kemoralan yang kuat,
remaja akan lebih mudah menentukan sikap dalam bergaul. Mereka akan mempunyai
pedoman yang jelas tentang perbuatan yang boleh dilakukan dan perbuatan yang
tidak boleh dikerjakan. Dengan demikian, mereka akan menghindari perbuatan yang
tidak boleh dilakukan dan melaksanakan perbuatan yang harus dilakukan.
F.
Cara Pergaulan Yang Baik
Pergaulan
yang baik sebenarnya gampang-gampang susah.yang jelas tergantung dari tingkah
laku kita sendiri.Kita harus banyak berkomunikasi dengan orang-orang yang kita
percayai atau keluarga kita sendiri.Dalam bergaul yang sangat mempengaruhi
adalah lingkungan sekitar.Ada pepatah yang mengatakan masuk ke kandang kambing
tapi jangan seperti kambing,begitu juga dengan bergaul kita harus memperhatikan
lingkungan sekeliling kita.bagaimana cara orang cara orang berperilaku yang
baik.Gaya berbicara yang sopan dan santun dalam bergaul tidak harus dengan cara
ugal-ugalan atau ketenaran semata.Jadi yang harus kita lakukan adalah jadi diri
kamu sendiri bagaimana oarang disekeliling kamu merasa nyaman saat
berkomunikasi dengan kita.Jadi cobalah memberanikan diri untuk mengungkapkan
apa yang ada di dalam isi hati kita.
G. Mengapa Pergaulan Bebas Dapat
Terjadi Dikalangan Remaja
Apa
sebenarnya faktor membuat orang untuk melakukan pergaulan bebas itu sendiri?
Menurut Dr.Soares: Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari
makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya
membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu
pergaulan (interpersonal relationship).
Bahkan
Soares juga menyatakan pendapatnya tentang pergaulan bahwa itu merupakan HAM
setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak tidak
boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskrriminasi, sebab
hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi
tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma
bermsayarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur
atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan
menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Sebuah
penelitian yang dilakukan oleh perusahaan riset Internasional Synovate atas
nama DKT Indonesia melakukan penelitian terhadap perilaku seksual remaja
berusia 14-24 tahun. Penelitian dilakukan terhadap 450 remaja dari Medan,
Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Hasil
penelitian tersebut mengungkapkan bahwa 64% remaja mengakui secara sadar
melakukan hubungan seks pranikah dan telah melanggar nilai-nilai dan norma
agama. Tetapi, kesadaran itu ternyata tidak mempengaruhi perbuatan dan prilaku
seksual mereka. Alasan para remaja melakukan hubungan seksual tersebut adalah
karena semua itu terjadi begitu saja tanpa direncanakan.
Hasil
penelitian juga memaparkan para remaja tersebut tidak memiliki pengetahuan
khusus serta komprehensif mengenai seks. Informasi tentang seks (65%) mereka
dapatkan melalui teman, Film Porno (35%), sekolah (19%), dan orangtua (5%).
Dari persentase ini dapat dilihat bahwa informasi dari teman lebih dominan
dibandingkan orangtua dan guru, padahal teman sendiri tidak begitu mengerti
dengan permasalahan seks ini, karena dia juga mentransformasi dari teman yang
lainnya.
Kurang
perhatian orangtua, kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada
pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan hubungan suami
istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan dan pada kondisi ketidaksiapan berumah
tangga dan untuk bertanggung jawab terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih
cendrung berbuat nekat (pendek akal) jika menghadapi hal seperti ini.
Pada
zaman modren sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada kondisi sistem-sistem
nilai, dan kemudian sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem nilai yang lain
yang bertentangan dengan.
Kesimpulan
Pergaulan
bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia
adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan
hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship).
Pergaulan
juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap
manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan
diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia
harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya,
serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun
teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya
tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Yang
terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai
remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku
di dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan
tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama,
memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu permasalahan ini
merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali.
Usaha untuk pencegahan sudah
semestinya terus dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda kita. Agar lebih
bermoral, agar lebih bisa diandalkan untuk kebaikan negara ke depan.
Dampak Pergaulan Bebas
Senin, 14 Mei 2012
Pengertian, Penyebab dan Ciri-ciri
PERGAULAN BEBAS
A. Pengertian Pergaulan Bebas
A. Pengertian Pergaulan Bebas
Kita tentu tahu bahwa pergaulan
bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah
pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media
massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak
terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan,
pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin
berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
Pergaulan bebas adalah salah satu
kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang
dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina
melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).
Pergaulan juga adalah HAM setiap
individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi
dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar
HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma
hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara
medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan
norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti
saat ini.
B. Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas Remaja Indonesia
Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap
remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu
kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan
emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali, seperti
pergaulan bebas & penggunaan narkoba yang berujung kepada penyakit seperti
HIV & AIDS ataupun kematian. Berikut ini di antara penyebab maraknya
pergaulan bebas di Indonesia:
1. Sikap mental yang tidak
sehat
Sikap mental yang tidak sehat
membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya
merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena
daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan
penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya
dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh,
menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa
dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka
merasa tidak nyaman dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian
dari hal tersebut adalah hal berdampak negatif, contohnya dengan adanya
pergaulan bebas.
2. Pelampiasan rasa kecewa
Yaitu ketika seorang remaja
mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya terhadap orang tua yang bersifat
otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus
menerus(baik dari segi prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun
dikarenakan peraturan yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang
memberikan masalah dalam sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil
dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di
sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam
lingkungan hidupnya.
3. Kegagalan remaja menyerap norma
Hal ini disebabkan karena
norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya adalah
westernisasi.
C. Ciri-Ciri Pergaulan Bebas
C. Ciri-Ciri Pergaulan Bebas
1. Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya
2.Upaya mendapatkan harta
dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan
keji
3. Menimbulkan perilaku
munafik dalam masyarakat
4. Rasa ingin tahu yang
besar
5. Rasa ingin mencoba dan
merasakan
6.Terjadi
perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab
yang dihadapi.
7. Mudah mengalami
kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa malas,
perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri
serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal.
8. Kesukaran yang dialami
timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi dewasa dan berdiri sendiri
dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang anak dalam keluarganya.
9. Banyak mengalami
tekanan mental dan emosi.
10. Terjerat dalam pesta
hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.
D. Dampak dari Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia
gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali
pemakaian narkoba. Ini identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya
berujung kepada HIV/AIDS. Dan pastinya setelah terkena virus ini kehidupan
remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi.
E. Solusi Untuk
Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas
Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan
YME, penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat
membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun
kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang
melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain daripada solusi di
atas masih banyak solusi lainnya. Solusi-solusi tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Memperbaiki cara
pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”, maksudnya
sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak
sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan
mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.
2. Menjaga keseimbangan
pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu,
emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu
dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif
3. Jujur pada diri
sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik
untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari.
Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki cara
berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan
masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak
negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di
sekeliling kita.
5. Perlunya remaja
berpikir untuk masa depan. Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya
tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya
nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih
baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk
kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang
untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang
terkena HIV & AIDS nantinya.
Selain usaha dari diri
masing-masing sebenarnya pergaulan bebas dapat dikurangi apabila setiap orang
tua dan anggota masyarakat ikut berperan aktif untuk memberikan motivasi
positif dan memberikan sarana & prasarana yang dibutuhkan remaja dalam
proses keremajaannya sehingga segalanya menjadi bermanfaat dalam kehidupan tiap
remaja.
F. Cara pergaulan yang baik.
Pergaulan yang baik sebenarnya gampang-gampang susah.yang jelas
tergantung dari tingkah laku kita sendiri.Kita harus banyak berkomunikasi
dengan orang-orang yang kita percayai atau keluarga kita sendiri.Dalam bergaul
yang sangat mempengaruhi adalah lingkungan sekitar.Ada pepatah yang mengatakan
masuk ke kandang kambing tapi jangan seperti kambing,begitu juga dengan bergaul
kita harus memperhatikan lingkungan sekeliling kita.bagaimana cara orang cara orang
berperilaku yang baik.Gaya berbicara yang sopan dan santun dalam bergaul tidak
harus dengan cara ugal-ugalan atau ketenaran semata.Jadi yang harus kita
lakukan adalah jadi diri kamu sendiri bagaimana oarang disekeliling kamu merasa
nyaman saat berkomunikasi dengan kita.Jadi cobalah memberanikan diri untuk
mengungkapkan apa yang ada di dalam isi hati kita.
G. Mengapa pergaulan bebas
dapat terjadi dikalangan remaja.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan riset Internasional
Synovate atas nama DKT Indonesia melakukan penelitian terhadap perilaku seksual
remaja berusia 14-24 tahun. Penelitian dilakukan terhadap 450 remaja dari
Medan, Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Hasil penelitian tersebut
mengungkapkan bahwa 64% remaja mengakui secara sadar melakukan hubungan seks
pranikah dan telah melanggar nilai-nilai dan norma agama. Tetapi, kesadaran itu
ternyata tidak mempengaruhi perbuatan dan prilaku seksual mereka. Alasan para
remaja melakukan hubungan seksual tersebut adalah karena semua itu terjadi begitu
saja tanpa direncanakan.
Hasil penelitian juga memaparkan
para remaja tersebut tidak memiliki pengetahuan khusus serta komprehensif
mengenai seks. Informasi tentang seks (65%) mereka dapatkan melalui teman, Film
Porno (35%), sekolah (19%), dan orangtua (5%). Dari persentase ini dapat
dilihat bahwa informasi dari teman lebih dominan dibandingkan orangtua dan
guru, padahal teman sendiri tidak begitu mengerti dengan permasalahan seks ini,
karena dia juga mentransformasi dari teman yang lainnya.
Kurang perhatian orangtua,
kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada pergaulan bebas dan
berakibat remaja dengan gampang melakukan hubungan suami istri di luar nikah
sehingga terjadi kehamilan dan pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan
untuk bertanggung jawab terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih cendrung
berbuat nekat (pendek akal) jika menghadapi hal seperti ini.
PERGAULAN BEBAS
pergaulan bebas ialah suatu cara beradaptasi dengan sesama manusia yang dilakukan tanpa batas di luar ajaran agama islam dan di haram kan oleh Allah swt .
zaman sekarang ini banyak sekali orang-orang yang berbuat seperti binatang yang tidak mempunyai akal yang khusus nya pada kaum remaja .dia tidak menyadari bahwa bahayanya dari pergaulan bebas itu. Memang kaum muda berfikir sesaat dan memakai hawa nafsu jika melihat suatu hal yang membuat dirinya itu menjadi seperti setan. pernahkah kaum muda memikirkan bagaimana dampaknya yang terjadi kika itu dilakukan berikut ini saya akan memberi contoh dampak-dampak yang terjadi bila pergaulan bebas itu dilakukan :
>AKIBAT PERGAULAN BEBAS yaitu (narkoba)
1.Hilangnya semangat buat hidup
2.Tubuh menjadi lemas dan kuran gairah
3.Tidak bisa berfikir jernih
4.Menjadi beban pikiran orangtua kita
5.Tidak bisa bersosialisasi dengan baik antara manusia
6.Di jauhi oleh masyarakat
7.Mendapatkan dosa yang besar dari Allah swt
8.Hidupnya tidak tenang selalu dalam kegelisahaan
9.Menghabiskan waktu,tenaga,uang dan pikiran dengan sisa-sia
dan masih banyak penderitaan yang anda rasakan
>CARA UNTUK MENGHINDARI DARI PERGAULAN BEBAS
1.Kuatkan Iman dan Takwa kita ,dengan cara mendekatkan diri kepada Allah swt
2.Berfikirlah dengan dewasa untuk melakukan hal seperti itu
3.Pakailah akal kita dan jangan pakai hawa nafsu
4.Ingat lah kepada kedua orang tua kita yang sudah membimbing kita dengan baik
5.Jangan mensia-sia kan waktu kita
6.Fokus kepada tujuan hidup kita
7.Jangan mudah terpengaruh oleh ajakan teman
8.Selalu berdoa dan minta petunjuk dari Allah
pergaulan bebas ialah suatu cara beradaptasi dengan sesama manusia yang dilakukan tanpa batas di luar ajaran agama islam dan di haram kan oleh Allah swt .
zaman sekarang ini banyak sekali orang-orang yang berbuat seperti binatang yang tidak mempunyai akal yang khusus nya pada kaum remaja .dia tidak menyadari bahwa bahayanya dari pergaulan bebas itu. Memang kaum muda berfikir sesaat dan memakai hawa nafsu jika melihat suatu hal yang membuat dirinya itu menjadi seperti setan. pernahkah kaum muda memikirkan bagaimana dampaknya yang terjadi kika itu dilakukan berikut ini saya akan memberi contoh dampak-dampak yang terjadi bila pergaulan bebas itu dilakukan :
>AKIBAT PERGAULAN BEBAS yaitu (narkoba)
1.Hilangnya semangat buat hidup
2.Tubuh menjadi lemas dan kuran gairah
3.Tidak bisa berfikir jernih
4.Menjadi beban pikiran orangtua kita
5.Tidak bisa bersosialisasi dengan baik antara manusia
6.Di jauhi oleh masyarakat
7.Mendapatkan dosa yang besar dari Allah swt
8.Hidupnya tidak tenang selalu dalam kegelisahaan
9.Menghabiskan waktu,tenaga,uang dan pikiran dengan sisa-sia
dan masih banyak penderitaan yang anda rasakan
>CARA UNTUK MENGHINDARI DARI PERGAULAN BEBAS
1.Kuatkan Iman dan Takwa kita ,dengan cara mendekatkan diri kepada Allah swt
2.Berfikirlah dengan dewasa untuk melakukan hal seperti itu
3.Pakailah akal kita dan jangan pakai hawa nafsu
4.Ingat lah kepada kedua orang tua kita yang sudah membimbing kita dengan baik
5.Jangan mensia-sia kan waktu kita
6.Fokus kepada tujuan hidup kita
7.Jangan mudah terpengaruh oleh ajakan teman
8.Selalu berdoa dan minta petunjuk dari Allah
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sekarang ini adalah zaman globalisasi, remaja harus diselamatkan dari masa globalisasi. Karena globalisasi ini ibaratnya kebebasan. Sehingga banyak
kebudayaan-kebudayaan yang asing yang masuk, sementara budaya tersebut tidak cocok dengan kebudayaan kita. Sebagai contoh
kebudayaan free sex itu tidak cocok dengan kebudayaan kita. Pada saat ini,
kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkuatirkan. Para remaja
dengan bebas d
apat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar.
apat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar.
Generasi muda adalah tulang punggung
bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu meneruskan kepemimpinan bangsa ini
agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung
kepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk
didalamnya tentang pentingnya memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang
negatif, yang antara lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex
bebas, dan lain-lain, yang dapat menyebabkan terjangkitnya suatu penyakit,
misalnya HIV/AIDS.
B.
Rumusan Masalah
1) Apakah pengertian dari pergaulan bebas?
2) Apa yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas?
3) Apa yang
menyebabkan terjadinya pergaulan bebas pada remaja?
4) Apa dampak dari
pergaulan bebas?
C.
Manfaat Dan Tujuan Makalah Ini
Manfaat makalah ini adalah agar kita lebih memahami dan
mengerti hal-hal dibawah ini:
1. Untuk mengetahui pengertian korupsi.
2. Untuk mengetahui penyebab pergaulan
bebas.
3. Mengetahui cara
bergaulan yang baik.
4. Mengetahui
solusi untuk menyelesaikan pergaulan bebas.
Bab II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pergaulan Bebas
Kita tentu tahu bahwa pergaulan
bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah pergaulan bebas
ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja
adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian
diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan
ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi
generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
Sedangkan remaja adalah masa
peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa
remaja adalah mereka yang berusia antara 16 tahun
sampai dengan 24 tahun. Seorang remaja sudah tidak
lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk
dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai
baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui
banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran
serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Pengertian pacaran dalam era
globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15
tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah
karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi
pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan
kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan
tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan
kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya.
B. Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas Remaja
Berdasarkan penelitian di desa tegal sari, sekitar 60 hingga 80 persen
remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Ancaman
pola hidup seks bebas
remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin
serius.
Kelompok remaja yang masuk ke dalam
penelitian tersebut rata-rata berusia 16-25 tahun, dan
umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau
mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Dari sisi kesehatan, perilaku seks bebas bisa menimbulkan berbagai
gangguan. Diantaranya, terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Selain tentunya
kecenderungan untuk aborsi, juga menjadi salah satu penyebab munculnya
anak-anak yang tidak diinginkan.
Keadaan ini juga bisa dijadikan
bahan pertanyaan tentang kualitas anak tersebut, apabila ibunya sudah tidak
menghendaki. Seks pranikah,
juga bisa meningkatkan resiko kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17
tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali
lipat. Sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda pola hidup seks bebas, kalau terus-menerus
mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu saat
akan tergoda pula untuk melakukannya. Godaan semacam itu terasa lebih berat
lagi bagi remaja yang memang benteng mental dan keagamaannya tidak begitu kuat.
Saat ini untuk menekankan jumlah pelaku seks
bebas-terutama di kalangan remaja-bukan hanya membentengi diri mereka dengan
unsur agama yang kuat, juga dibentengi dengan pendampingan orang tua dan
selektivitas dalam memilih teman-teman. Karena ada kecenderungan remaja lebih
terbuka kepada teman dekatnya ketimbang dengan orang tua sendiri. Selain itu,
sudah saatnya di kalangan remaja diberikan suatu bekal pendidikan kesehatan
reproduksi di sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan seks secara vulgar.
Pendidikan Kesehatan Reproduksi di
kalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi,
tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, seperti penyakit menular seksual dan
sebagainya. Dengan demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar dari percobaan
melakukan seks bebas.
Dalam keterpurukan dunia remaja saat ini, anehnya banyak orang tua yang cuek
saja terhadap perkembangan anak-anaknya. Kini tak sedikit orang tua dengan
alasan sibuk karena jarang di rumah suka pergi lebih senang menitipkan anaknya
di babby sitter. Udah gedean dikit di sekolahin di sekolah yang mahal tapi
miskin nilai-nilai agama. Acara televisi begitu berjibun dengan tayangan yang
bikin ‘gerah’, Video klip lagu dangdut saja, saat ini makin berani pamer aurat
dan adegan-adegan yang bisa meningkatkan gairah para
lelaki. Belum lagi tayangan film yang bikin otak remaja teracuni dengan pesan
sesatnya. Ditambah lagi, maraknya tabloid dan majalah yang memajang gambar
sekitar wilayah dada, dan buka paha tinggi-tinggi, serta gambar yang tidak layak dilihat lainya. Konyolnya,
pendidikan agama di sekolah-sekolah ternyata tidak menggugah kesadaran remaja
untuk kritis dan inovatif.
Ada banyak sebab remaja melakukan
pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar
dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan atau agama dan ketidak stabilan emosi remaja. Hal tersebut
menyebabkan perilaku yang tidak terkendali, seperti pergaulan bebas &
penggunaan narkoba yang berujung kepada penyakit seperti HIV & AIDS ataupun
kematian.
Berikut ini di antara penyebab maraknya pergaulan
bebas di Indonesia:
1) Sikap mental yang tidak sehat
Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja
merasa bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak
sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah.
Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti
pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga
ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok,
memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan
yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman
dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut
adalah hal berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.
2) Pelampiasan rasa kecewa
Yaitu ketika seorang remaja
mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya terhadap orang tua yang bersifat
otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus
menerus(baik dari segi prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun
dikarenakan peraturan yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang
memberikan masalah dalam sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil
dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di
sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam
lingkungan hidupnya.
3)
Kegagalan remaja menyerap norma
Hal ini disebabkan karena
norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya adalah
westernisasi.
C. Mengapa Pergaulan Bebas Dapat Terjadi Dikalangan Remaja
Apa sebenarnya faktor membuat orang
untuk melakukan pergaulan bebas itu sendiri? Menurut Dr.Soares: Pergaulan bebas
adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah
makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan
antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).
Bahkan Soares juga menyatakan
pendapatnya tentang pergaulan bahwa itu merupakan HAM setiap individu dan itu
harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak tidak boleh dibatasi dalam
pergaulan, apalagi dengan melakukan diskrriminasi, sebab hal itu melanggar HAM.
Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum,
norma agama, norma budaya, serta norma bermsayarakat. Jadi, kalau secara medis
kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan
norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti
saat ini.
Kurang perhatian orangtua, kurangnya
penanaman nilai-nilai agama berdampak pada pergaulan bebas dan berakibat remaja
dengan gampang melakukan hubungan suami istri di luar nikah sehingga terjadi
kehamilan dan pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung
jawab terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih cendrung berbuat nekat (pendek
akal) jika menghadapi hal seperti ini.
Pada zaman modren sekarang ini,
remaja sedang dihadapkan pada kondisi sistem-sistem nilai, dan kemudian sistem
nilai tersebut terkikis oleh sistem nilai yang lain yang bertentangan dengan.
D. Dampak Dari Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas identik sekali
dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum
bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba. Ini identik sekali dengan
adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS, dan penyakit
lainnya. Dan pastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi
sangat timpang dari segala segi.
E.
Solusi Untuk
Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas
Kita semua mengetahui peningkatan
keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan, penyaluran minat dan bakat secara positif
merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan
hidup nantinya. Tetapi walaupun kata-kata tersebut sering diucapkan tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya
dilakukan. Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi lainnya.
Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki Cara Pandang
Memperbaiki cara pandang dengan
mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya
remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai
dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan
mampu menanggapinya dengan positif.
2. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup
Yaitu perlunya remaja belajar
disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan
bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi
waktu luang dengan kegiatan positif.
3. Jujur Pada Diri Sendiri
Yaitu menyadari pada dasarnya
tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga
pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak
menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki Cara Berkomunikasi
Memperbaiki cara berkomunikasi
dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk
memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai
dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
5. Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan
Jarangnya remaja memikirkan masa
depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan
terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk
menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan
tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka
remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan
berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya.
6. Menanamkan
Nilai Ketimuran
Kalangan remaja kita kebanyakan
sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya nilai-nilai ketimuran. Tentu saja
nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga membentuk
akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama
ini perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas
pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya
kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke pergaulan bebas.
7. Banyak Beraktivitas Secara Positif
Cara ini menurut berbagai penelitian
sangat efektif dijalankan. Pergaulan bebas, biasanya dilakukan oleh kalangan
muda yang banyak waktu longgar, banyak waktu bermain, bermalam minggu. Nah,
untuk mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat
hal-hal positif perlu terus dikembangkan. Misalnya dengan melibatkan anak muda
dalam organisasi-organisasi sosial, menekuni hobinya dan mengembangkannya
menjadi lahan bisnis yang menghasilkan, maupun mengikuti acara-acara
kreatifitas anak-anak muda. Dengan demikian, waktu mudanya akan tercurahkan
untuk hal-hal positif dan sedikit waktu untuk memikirkan hal-hal negatif
seperti pergaulan bebas tersebut.
8. Sosialisasi
Bahaya Pergaulan Bebas
Dikalangan muda, pergaulan bebas
sering dilakukan karena bisa jadi mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya.
Seperti misalnya penyakit kelamin yang mematikan. Nah, sosialisasi hal ini.
Informasi-informasi mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini
perlu terus disebarkan di kalangan muda. Harapannya, mereka juga punya
informasi sebagai bahan pertimbangan akal sehatnya. Jika informasi tersebut
belum didapatkan ada kemungkinan mereka akan terus melakukan pergaulan bebas
semau mereka. Tapi, kalau informasi sudah didapatkan tapi mereka tetap nekad
melakukan itu persoalan lain lagi. Sepertinya perlu ada penanganan
khusus, apalagi yang sudah terang-terangan bangga melakukan pergaulan bebas.
9. Menegakkan
Aturan Hukum
Bagi yang bangga tersebut, tak ada
hal lain yang bisa menghentikan selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum
yang bisa menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera. Yang demikian harus
dirumuskan dan dilaksanakan melalui hokum yang berlaku di negara kita.
Langkah ini sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan anak-anak muda dari
amoralitas karena perilaku pergaulannbebas yang lambat laun otomatis akan
merusak bangsa ini.
10. Munakahat
Munakahat atau menikah. Cara ini
efektif sekali. Inilah yang ditawarkan oleh Islam sebagai salah satu solusi
atas pergaulan bebas. Itulah beberapa hal yang bisa
dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergaulan bebas khususnya di kalangan
remaja.
F. Cara
Pergaulan Yang Baik
Pergaulan yang baik sebenarnya
gampang-gampang susah.yang jelas tergantung dari tingkah laku kita sendiri.Kita
harus banyak berkomunikasi dengan orang-orang yang kita percayai atau keluarga
kita sendiri.Dalam bergaul yang sangat mempengaruhi adalah lingkungan
sekitar.Ada pepatah yang mengatakan masuk ke kandang kambing tapi jangan
seperti kambing,begitu juga dengan bergaul kita harus memperhatikan lingkungan
sekeliling kita.bagaimana cara orang cara orang berperilaku yang baik.Gaya
berbicara yang sopan dan santun dalam bergaul tidak harus dengan cara
ugal-ugalan atau ketenaran semata.Jadi yang harus kita lakukan adalah jadi diri
kamu sendiri bagaimana oarang disekeliling kamu merasa nyaman saat
berkomunikasi dengan kita.Jadi cobalah memberanikan diri untuk mengungkapkan
apa yang ada di dalam isi hati kita.
BAB III PENNUTUP
Kesimpulan
Pergaulan bebas adalah salah satu
kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang
dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina
melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).
Pergaulan juga adalah HAM setiap
individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi
dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar
HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma
hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara
medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan
norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat
ini.
Yang terpenting sebenarnya adalah
bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar
sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta
dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan
sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks
yang benar. Oleh sebab itu permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen
bangsa tanpa terkecuali.
Usaha untuk
pencegahan sudah semestinya terus dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda
kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa diandalkan untuk kebaikan negara ke
depan.
Makalah Akibat Dari Pergaulan Bebas
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pergaulan
bebas sering dikonotasikan dengan sesuatu
yang negatif seperti seks bebas, narkoba, kehidupan malam, dan lain-lain.
Memang istilah ini diadaptasi dari budaya barat dimana orang bebas untuk
melakukan hal-hal diatas tanpa takut menyalahi norma-norma yang ada dalam
masyarakat. Berbeda dengan budaya timur yang menganggap semua ituadalah hal
tabu sehingga sering kali kita mendengar ungkapan “jauhi pergaulan
bebas”Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda
dan pemudi yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan, disebabkan terlalu jauhnya
kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama penyebab pergaulan bebas
adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas
pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus modernisasi
yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya
budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat.
Diantara dampak negatif dari
kemudahan komunikasi di antara anggota masyarakat secara global ke dalam negara
kita adalah muncul dan berkembangnya penyakit berbahaya antara lain HIV/AIDS.
Mengenal siapa remaja dan apa
problema yang dihadapinya adalah suatu keharusan bagi orang tua. Dengan bekal
pengetahuan ini orang tua dapat membimbing anaknya menataki masa-masa krisis
tersebut dengan mulus. Hal ini sangat dirasakan oleh semua karena di bahu
remaja masa kini terletak tanggung jawab moral sebagai generasi penerus,
menggantikan generasi yang ada saat ini. Mereka inilah yang kelak berperan
menjadi sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas, menjadi aset nasional
dan tumpuan harapan bangsa dalam kompetisi global, yang tentunya kian hiruk
pikuk di abad ke XXI.
1.2 Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang di atas
maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yakni :
1. Apa itu HIV, serta apa penyebab
HIV dan Pencegahannya.
2. Apa itu pergaulan bebas?
3. Bahaya pergaulan bebas?
4. Penyebab dan dampak pergaulan
bebas?
5. Cara mengatasi pergaulan bebas.
1.3 Tujuan Penulisan
Dilihat dari rumusan masalah di
atas, maka tujuan pembuatan makalah ini adalah memberikan pengetahuan sejak
dini kepada para remaja tentang HIV dan bagaimana pergaulan bebas, serta bahaya
dalam pergaulan bebas. Dan memberikan pemahaman kepada para remaja akan bahaya
dari pergaulan bebas. Sehingga makalah ini menjadi sarana bagi pembaca dalam
menghadapi pergaulan bebas.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah
:
1. Dapat membuka pikiran pembaca
untuk mengetahui HIV dan sadar akan dampak dari pergaulan bebas, serta
menjadikan pembaca dapat berpikir positif dalam menghadapi masa depan.
2. Pembaca dapat mengetahui tentang
pergaulan bebas sehingga nantinya mereka mampu meningkatkan antisipasi dalam
pergaulan untuk dapat memilih antara pergaulan yang bersifat positif dan
negative.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian HIV
HIV (human immunodeficiency virus)
adalah sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia -
terutama CD4+ Sel T dan macrophage, komponen vital dari sistem sistem kekebalan
tubuh "tuan rumah" - dan menghancurkan atau merusak fungsi mereka.
Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh,
yang menyebabkan kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar AIDS.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya
bahwa HIV secara terus menerus memperlemah sistem kekebalan tubuh dengan cara
menyerang dan menghancurkan kelompok-kelompok sel-sel darah putih tertentu
yaitu sel T-helper. Normalnya sel T-helper ini (juga disebut sel T4) memainkan
suatu peranan penting pada pencegahan infeksi. Ketika terjadi infeksi, sel-sel
ini akan berkembang dengan cepat, memberi tanda pada bagian sistem kekebalan
tubuh yang lain bahwa telah terjadi infeksi. Hasilnya, tubuh memproduksi
antibodi yang menyerang dan menghancurkan bakteri-bakteri dan virus-virus yang
berbahaya.
2.2 Gejala-Gejala Penyakit HIV-AIDS
Untuk memastikan apakah seseorang
kemasukan virus HIV, ia harus memeriksakan darahnya dengan tes khusus dan
berkonsultasi dengan dokter. Jika dia positif mengidap AIDS, maka akan timbul
gejala-gejala yang disebut degnan ARC (AIDS Relative Complex) Adapun
gejala-gejala yang biasa nampak pada penderita AIDS adalah:
1. Lelah berkepanjangan
2. Sering demam (>38 °C)
3. Sesak nafas dan batuk
berkepanjangan
4. Berat badan turun mencolok
Bagaimana Mencegah Tertularnya
HIV/AIDS?
· Melakukan penyebarluasan informasi
HIV/AIDS kepada teman, kelompok, dan keluarganya untuk mengurangi keresahan
akibat berita yang salah dan menyesatkan.
· Menghindari atau mencegah
penyebaran HIV/AIDS pada diri sendiri, keluarga, dan kelompoknya dengan jalan
antara lain:
1. Mempertebal iman dan taqwa agar
tidak terjerumus ke dalam hubungan seksual pra nikah dan di luar nikah serta
berganti-ganti pasangan.
2. Hindari alat tercemar
Alat kedokteran disteril
(disucihamakan) dengan betul
Jarum tindik,tato,alat salon harus
steril
3. Penderita HIV/AIDS sadar untuk
tidak menularkan penyakit pada orang lain
4. Hindarkan penyalahgunaan obat
narkotika, alkoholisme dan segala bentuk pornografi yang dapat merangsang ke
arah perbuatan seksual yang menyimpang.
5. Kalau suami istri sudah
terinfeksi virus HIV, maka pakailah kondom dengan benar dalam melakukan
hubungan seksual.
6. Melakukan tindakan pengamanan
terhadap pencemaran virus HIV/AIDS melalui jarum suntik, transfusi darah, dan
luka yang terbuka.
7. Bagi wanita pengidap virus HIV
dianjurkan untuk tidak hamil.
2.3 Pengertian Pergaulan Bebas
Kita tentu tahu bahwa pergaulan
bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan
bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja
adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian
diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan
ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi
generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
2.4 Penyebab & Dampak Maraknya
Pergaulan Bebas Remaja Indonesia
a. penyebab pergaulan bebas
Ada banyak sebab remaja melakukan
pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar
dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal
keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan
perilaku yang tidak terkendali, seperti pergaulan bebas & penggunaan
narkoba yang berujung kepada penyakit seperti HIV & AIDS ataupun kematian.
Berikut ini di antara penyebab maraknya pergaulan bebas di Indonesia:
· Sikap mental yang tidak sehat,
Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap
pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi
mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan
emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian
yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang
menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan
mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, yang
nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang mereka biasa
jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal berdampak negatif,
contohnya dengan adanya pergaulan bebas.
· Pelampiasan rasa kecewa, Yaitu
ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya terhadap
orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah yang
memberikan tekanan terus menerus(baik dari segi prestasi untuk remaja yang
sering gagal maupun dikarenakan peraturan yang terlalu mengikat), lingkungan
masyarakat yang memberikan masalah dalam sosialisasi, sehingga menjadikan
remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh hal-hal
negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak
nyaman dalam lingkungan hidupnya.
· Kegagalan remaja menyerap norma,
Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi
yang sebenarnya adalah westernisasi.
b. Dampak dari pergaulan bebas
Pergaulan bebas identik sekali
dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum
bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba. Ini identik sekali dengan
adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS. Dan pastinya setelah
terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi.
2.5 Cara Mengatasi Pergaulan Bebas
Solusi atau cara Untuk Menyelesaikan
Masalah Pergaulan Bebas ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni :
1. Kita semua mengetahui peningkatan
keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, penyaluran minat dan bakat secara
positif merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap orang mampu mencapai
kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun kata-kata tersebut sering
‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak
sepatutnya dilakukan. Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi
lainnya. Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut: Memperbaiki cara
pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”, maksudnya
sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak
sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan
mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.
2. Menjaga keseimbangan pola hidup.
Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi
serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam
kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif
Selain usaha dari diri masing-masing
sebenarnya pergaulan bebas dapat dikurangi apabila setiap orang tua dan anggota
masyarakat ikut berperan aktif untuk memberikan motivasi positif dan memberikan
sarana & prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses keremajaannya
sehingga segalanya menjadi bermanfaat dalam kehidupan tiap remaja.
2.6 Hubungan Antara HIV dan
Pergaulan Bebas
Tingginya kasus penyakit Human
Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS),
khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu penyebabnya akibat pergaulan
bebas maka dari itu pergaulan bebas sangat menentukan terjangkitnya seseorang
dengan penyakit HIV. Selain hilangnya kekebalan daya tubuh, pergaulan bebas
juga dapat menyebabkan terjadinya kehamilan di luar nikah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
HIV (human immunodeficiency virus)
adalah sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia -
terutama CD4+ Sel T dan macrophage, komponen vital dari sistem sistem kekebalan
tubuh "tuan rumah" - dan menghancurkan atau merusak fungsi mereka.
Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh, yang
menyebabkan kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar AIDS.
pergaulan bebas itu adalah salah
satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah
melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini
sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa.
pergaulan bebas itu tidak hanya
sebatas bergaul melainkan terkadang mendorong untuk melakukan hal yang lebih
tidak di sukai oleh agama, seperti, bercumbu rayu, berciuman dan bahkan
terjebak dalam perzinahan. Oleh karena itu, tanpa ada sekat-sekat pembatasan
antara wanita dan laki-laki yang bukan muhrim maka dampak dan bahayanya seperti
itu. Penyebab maraknya pergaulan bebas karena sikap mental yang tidak sehat,
pelampiasan rasa kecewa, dan kegagalan remaja menyerap norma.
Pergaulan bebas dapat dikurangi
apabila orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan aktif dalam memberikan
motivasi dan dorongan kepada para remaja dan memberikan sarana dan prasarana
yang dibutuhkan remaja dalam proses keremajaannya. Sehingga segala sesuatu yang
dilakukannya dapat bermanfaat dalam kehidupan.
3.2 Saran
Pergaulan bebas tidak dapat
dipandang remeh, karena pergaulan bebas dapat menjerumuskan para remaja.
Melalui makalah ini, maka penulis menyarankan agar kita mampu memilih pergaulan
yang pas buat kita, Karena jika kita salah pergaulan maka hal buruk yang akan
menimpa kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/juli_oke735928/d/25841316-pergaulan-bebas
http://subandowo.blogspot.com/2008/08/kenakalan-remaja.html
http://luluvikar.wordpress.com/2009/08/26/peran-orang-tua-dalam-pencegahan-sex-bebas-bagi/
http://maroebeni.wordpress.com/2008/03/02/menanggulangi-bahaya-hiv-aids/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar